Pages

Rabu, 30 Desember 2015

DESEMBER YANG BASAH

Desember.
Bulan yang penuh dengan hujan. Bulan di mana titik-titik air dengan bersemangat mencipta melodi.

Desember.
Bulan ke dua belas di mana jingga di kala senja jarang bisa ditemui. Langit di sore hari hampir selalu dihiasi awan hitam pekat. Tiga puluh satu hari berteman dengan langit abu-abu gelap.

Desember.
Tak terasa sudah sampai di penghujung bulan ke dua belas tahun ini.

Minggu, 22 Maret 2015

MISTERI DI SUATU MALAM

(bag 4) Gadis Pemimpi

Cahaya siang mulai datang..
Merangkak pelan mengusir pagi..
Sedikit hangat..
Karena hari belumlah matang..

Terdengar rintihan dari kamar belakang. Aku segera menuju ke sana. Lelaki itu sudah siuman. Matanya tak lagi berurai air mata. Tatapannya tak lagi kosong. Lebam-lebamnya hampir tak berbekas. Tak ada lagi darah yang ke luar dari hidung juga bibirnya. Warna mukanya tak lagi pucat. Terlihat segar. Dan, tampan. ;-)

MISTERI DI SUATU MALAM

(bag 3) Racun Jatuh Cinta

Angin mendesir sendu..
Menyapu kerimbunan perdu..
Ilalang bagai menari..
Rumput lembab mendekap embun jernih..

Wanita tua itu berjalan dengan tegak diikuti ketujuh lelaki yang berbadan kekar dan gagah. Ada suatu kesal terlihat di wajah wanita tua itu. Kerut di ujung bibir dan matanya tak mampu disembunyikan oleh polesan bedak yang tebal. Kebaya yang dikenakannya terbuat dari kain sutra terbaik.  Wewangian yang menyengat menguar dari tubuhnya ketika angin berhembus.

MISTERI DI SUATU MALAM

(bag 2) Racun Patah Hati

Tamu misterius itu sedang meringkuk di kolong tempat tidur. Masih berurai air mata dan tubuhnya menggigil. Mukanya semakin pucat. Darah sudah berhenti keluar dari hidung dan bibirnya. Lebam-lebam biru di tubuh dan sekitar mata terlihat semakin nyata. Disertai rasa kaget dan kebingungan, aku berusaha membawanya ke luar dari kolong tempat tidur itu.

Ya Ampun..Ayo, Mas..keluar dari situ..Sekarang, keadaan dah aman..Mereka dah pergi semua..Malam ini, akan baik-baik saja..Ayo..jangan di situ terus,’ ajakku seraya berusaha membujuknya keluar dari kolong tempat tidur.

Tamu misterius itu menatapku dengan pandangan kosong. Air matanya terus mengalir. Dia tak mengatakan apa-apa. Entah kenapa, suaranya seperti menghilang.

MISTERI DI SUATU MALAM

(bag 1) Tamu Misterius

Malam melayap sepi..
Bulan malu bersembunyi di peraduan..
Bintang menyepi di balik awan..
Kunang-kunang berlari..tampaknya enggan menari di bawah sinar temaram..
Suara cengkerik hilang nada..
senyap..
Malam seakan hilang wajah..

Kututup daun jendela dan menuju tempat tidur. Kubaringkan tubuh, rasa lelah yang sangat membuatku langsung terlelap dalam hitungan detik. Baru saja  kuterlelap ketika mendengar suara gedoran di pintu depan rumah. Segera aku bangun dan duduk mempertegas suara tadi. Terdengar kembali gedoran. Kali ini makin keras. Ada suara lirih..

Tolongggg…,’ suara yang lirih memecah kesunyian.

Selasa, 24 Februari 2015

Si Macan Yang Pemalu

Saat itu, hari masih baru..
Sang surya mengintip malu-malu..
Embun menitik pelan-pelan..
Jauh di dalam belantara tampak macan dan singa yang tengah kelelahan..

'Jadi, 'bro..Kita sepakat, nih ga kan berebut lagi soal siapa yang bakal jadi raja?' tanya macan waktu itu sesaat setelah mereka berduel memperebutkan kekuasaan.

'Deal, dunk, Bro..Cuma, mungkin..ada beberapa wilayah yang menganggap hanya salah satu dari kita sebagai Raja Hutan..Tapi, pastinya..Kita berdua adalah Raja Hutan,'  jawab singa sambil membetulkan letak duduknya.

Meski macan dan singa tinggal bersama, tapi setiap pagi, mereka berduel memperebutkan siapa yang pantas untuk menyandang gelar Raja Hutan. Dan, sama seperti hari-hari lainnya, tidak ada yang kalah dan menang dalam duel pagi itu. Di pagi itu, disepakati bahwa mereka tak akan lagi berduel untuk memperebutkan gelar Raja Hutan.

Rabu, 18 Februari 2015

AKU TERCIPTA DARI TULANG RUSUKMU

'Untuk siapa aku dilahirkan ke dunia fana, Sayang?..Mestinya, engkau percaya bahwa aku terlahir dari tulang rusukmu yang hilang satu?'


Lamat-lamat terngiang di indra pendengaran petikan lagu yang pernah nge-top di tahun 80-an itu.
Saat itu, saya sedang membersihkan tulang-tulang iga hasil 'korban mutilasi’ yang saya beli di pasar. :-D

Sambil meracik bumbu, melintas sebuah pemikiran iseng di kepala saya..:-D

Sejatinya, jumlah tulang rusuk manusia ada 24 buah (12 pasang); yang terdiri dari 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang. Bila wanita tercipta dari tulang rusuk pria, yang katanya hilang satu, seharusnya  terjadi perbedaan antara jumlah tulang rusuk yang dimiliki pria dengan jumlah tulang rusuk yang dimiliki wanita. Iya, kan?..:-D

Jumat, 13 Februari 2015

KETIKA SAKIT

Siang itu, empat hari lalu. Hujan deras sejak subuh. Hawa dingin yang masuk di celah-celah mantel yang kami kenakan tak membuat langkah kami terhenti, juga gegas para pengantar pasien dan  petugas di poliklinik itu.

Yup, hari itu, saya mengantar adik saya ke salah satu poliklinik, di kota Bogor. Hampir seminggu adik saya absen dari tempatnya bekerja, kondisi perutnya tak kunjung membaik. Berulang kali konsultasi ke dokter umum, rasa tak nyaman di perutnya tak kunjung berkurang. Hari itu, adik saya meminta saya untuk mengantarnya menemui salah satu Dokter Penyakit Dalam di poliklinik itu.

Setelah registrasi, kami duduk di ruang tunggu. Hujan masih mengguyur. Hawa dingin semakin menggigit karena ditambah dingin dari  pendingin ruangan. Dari balik jendela kaca besar, saya melihat titik-titik air hujan yang turun seperti kaki-kaki air yang menjejak bumi. Bunyinya berirama. Irama hujan membawa ingatan saya ke rekaman peristiwa tiga tahun lalu, ketika saya sakit.

Selasa, 10 Februari 2015

KUTUKAN BOLU KUKUS

'kutukan bolu kukus'
siapa yang mengutuk? siapa yang dikutuk, bolu kukusnya atau pembuatnya?..mengapa dikutuk?..jawabannya?..mungkin, hanya rumput bergoyang yang tahu..
:-D

bolu kukus adalah bolu yang proses pematangannya dengan cara dikukus (ya iya, lha). tapi, bila kita mendengar kata 'bolu kukus' biasanya kita langsung membayangkan bolu yang tampilannya sepintas mirip cupcake dengan bagian atasnya merekah seperti bunga yang mekar. rasa bolu kukus ini sederhana, menurut saya. meski, kue ini didominasi oleh rasa manis dan tekstur yang lembut seperti kapas. keberadaan bolu kukus ini masih terbilang cukup populer mengingat banyaknya serbuan kuekue modern yang cantik dengan tampilan yang dibalut rasa dan warna yang menarik. tapi, tokh..bolu kukus tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya.

Jumat, 30 Januari 2015

Kaleng Permen Aneka Rasa

..hidup ibarat sekaleng permen dengan berbagai rasa..ada rasa kesukaan juga ada rasa yang kita tak suka..tiaptiap hari kita diharuskan mengambil sebutir permen dari kaleng itu tanpa kita bisa memilih rasa apa yang kita mau..ketika kita mendapat permen dengan rasa yang tidak kita suka, tak usahlah hati menjadi resah, kesal, sesal, ataupun sedih karenanya..sebaliknya, kita harus  merasa senang dan bersyukur, juga gembira..bukankah, Sang Empunya telah berbaik hati mau memberi kepada kita secara cumacuma?..^_^

..dan, sekarang, di sinilah saya..
dengan cerita tentang isi kaleng permen yang saya miliki..


^_^