Pages

Rabu, 30 Desember 2015

DESEMBER YANG BASAH

Desember.
Bulan yang penuh dengan hujan. Bulan di mana titik-titik air dengan bersemangat mencipta melodi.

Desember.
Bulan ke dua belas di mana jingga di kala senja jarang bisa ditemui. Langit di sore hari hampir selalu dihiasi awan hitam pekat. Tiga puluh satu hari berteman dengan langit abu-abu gelap.

Desember.
Tak terasa sudah sampai di penghujung bulan ke dua belas tahun ini.


Tahun yang akan berakhir hanya dalam hitungan beberapa jam ke depan saja.
Ada apa sajakah di dua belas bulan yang terlewati?
Biasanya, penghujung tahun menjadi satu titik bagi saya untuk kembali melihat apa-apa yang telah saya jalani.

Menengok kembali apa yang telah dilewati membuat saya mensyukuri banyak hal, meski, sejujurnya, tak bisa dikatakan luar biasa. :-D

Tahun ini, saya tak berhubungan dengan rumah sakit. Mengingat, 2 tahun lalu, saya harus menjalani 11 kali rawat inap dan 1 kali operasi. Saya bersyukur sekali atas nikmat sehat di tahun ini.

Di bulan penghujung ini, saya akhirnya bertatap muka dengan seorang teman 'maya'. Teman yang baik, cerdas, yang tak pernah kehabisan energi positif. Teman bertutur kata yang menyenangkan.

Tapi, masih ada banyak yang tidak berjalan sesuai rencana di tahun ini. Salah satunya, saya terlampau malas untuk memperbaiki kemampuan berbahasa Inggris dan Jepang. Saya, lagi-lagi, tak memanfaatkan waktu dengan baik.

Di tahun ini, selain beberapa kabar menggembirakan, kelahiran, sejumlah orang yang saya kenal pergi menghadap-Nya.

Sudah terlalu banyak langit gelap di Desember ini. Jadi, saya tak mau menambah dengan suasana hati yang muram karena melihat masih ada sejumlah rencana lain yang belum terwujud. Dinikmati saja. Seperti menikmati segelas wedang jahe di sore hari, mie baso yang disantap selagi hangat, juga pelukan Ibu di tengah petir dan guruh yang menggelegar. Seperti menikmati kota di kala malam, jalan yang lengang, lampu-lampu merkuri, dan bias-bias sinar yang menerobos di antara titik-titik air.

Desember yang sarat hujan.
Tak ada resolusi panjang yang saya buat untuk tahun depan. Saya hanya ingin tahun depan berjalan dengan baik. Meski demikian, saya tetap akan menyambut tahun depan dengan lebih bersemangat. Besok, saya akan mencari waktu yang paling baik, arahkan kepala ke atas, tatap langit, dan mengucapkan dengan intonasi yang mantap :

"SELAMAT DATANG 2016"

Semoga, tahun 2016 lebih menyenangkan dari tahun sebelumnya, Semoga, 2016 bertabur bahagia..untuk saya, untuk kamu, untuk kita, untuk semua..

*_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar