(bag 4) Gadis Pemimpi
Cahaya siang mulai datang..
Merangkak pelan mengusir pagi..
Sedikit hangat..
Karena hari belumlah matang..
Terdengar rintihan dari kamar belakang. Aku segera
menuju ke sana. Lelaki itu sudah siuman. Matanya tak lagi berurai air mata.
Tatapannya tak lagi kosong. Lebam-lebamnya hampir tak berbekas. Tak ada lagi
darah yang ke luar dari hidung juga bibirnya. Warna mukanya tak lagi pucat.
Terlihat segar. Dan, tampan. ;-)